
Uma Uta
Kedatangan wisatawan memang menjadi salah satu faktor penggerak ekonomi masyarakat setempat, terutama sejak tahun 2010. Ketika itu 140 peserta Sail Indonesia singgah di kampung tradisional ini. ”Mereka melihat keunikan tenun ikat kami dan mengenal tata krama di sini. Sejak itu, setiap pekan selalu ada turis asing yang datang ke Doka,” ujar Cletus. Kedatangan wisatawan membuat tenun ikat laris dibeli sebagai suvenir. Sanggar Doka Tawa Tanah pun mendapatkan dana dari kunjungan mereka. Melihat peran sanggar dalam kehidupan masyarakat Doka, umumnya para turis lalu merogoh kocek untuk membantu biaya operasional sanggar. Warga setempat pun merasakan peran sanggar dalam kehidupan mereka. ”Boleh dikatakan, apa pun kegiatan yang kami lakukan pasti didukung warga secara sukarela,” ujar Cletus yang memanfaatkan pula jejaring sosialnya sebagai donatur.
Source: https://regional.kompas.com/read/2013/02/19/01225029/Cletus..Tradisi.Doka.Tawa.Tanah.