Danau Tahaiko
DANAU TAHAIKO
Danau Tahaiko adalah sebuah danau sekaligus mata air yang terletak di kawasan Hutan Desa Wisata Soinrat. Untuk sampai ke Danau Tahaiko, pengunjung dapat menempuh rute berjalan kaki selama kurang lebih 10 menit dari tepi jalan raya. Danau Tahaiko sendiri merupakan mata air dari sungai yang melewati Desa Wisata Soinrat serta air terjun ai moun ni ohoi. Air di Danau Tahaiko ini berwarna biru gelap pada musim penghujan dan agak keruh pada musim kemarau dikarenakan debit air. Dalam Danau Tahaiko sekitar 3 meter dengan luas sekitar 50 meter dan ditumbuhi banyak pepohonan sagu disekitarnya. Danau Tahaiko Merupakan tempat sakral bagi Masyarakat Desa Wisata Soinrat, karena berdasarkan cerita rakyat danau ini merupakan kampung tua yang bernama Ohoifamas, yang ditinggali oleh leluhur Soinrat dan beberapa desa lainnya, pada suatu malam saat pasang surut ekstrim atau “ meti kei ”, Orang tua di kampung hendak pergi mencari ikan pada saat air surut atau lebih dikenal dengan “Bameti”, dan para orang tua tersebut menitipkan anak – anak mereka kepada seorang nenek yang bernama “ Nen Dai “, namun setelah selesai “Bameti” warga kampung hanya memberikan nenek itu dengan ikan kecil – kecil. Dan nenek tersebut merasa tidak terima, dan setelah beberapa hari diperlakukan dengan cara yang sama, nenek tersebut mulai menghitung waktu dan pada saat bulan purnama, nenek tersebut mengambil 3 batang lidi dan menarik garis melingkari kampung tersebut. Setelah itu nenek tersebut mulai menyanyi dan setelah berseru 3 kali kampung tersebut tenggelam ke dasar danau. Di tengah dasar danau terdapat sebuah batu besar yang dipercaya menjadi pusat kampung pada waktu itu. Setelah itu para penduduk yang selamat mulai berpidah ke beberapa kampung disekitar ataupun membentuk kampung baru termasuk Kampung Soinrat.